Dalam membeli make-up, terutama produk yang kita incar, memang kita sering menginginkan harga yang paling murah. Di era ini, online shop menjadi salah satu tempat yang paling mudah diakses serta tempat yang cukup menyediakan banyak pilihan make-up dari drugstore hingga high-end products. Sebagai contoh, ketiklah #jual(nama produk) di search box Instagram, maka akan muncul ribuan post yang menjual produk yang kalian inginkan dari puluhan bahkan ratusan online shop yang terdaftar di platform tersebut dengan harga yang beragam pula. Gampang, kan? Aku pribadi pun sering mencari produk-produk make-up yang aku inginkan di Instagram, karena memang mudah dicari dan range harganya cukup beragam.
Tapi aku juga sering menemukan banyak produk make-up yang mencurigakan, karena harganya yang terlalu miring dari harga-harga di pasaran. Selain itu, banyak sekali produk-produk yang sebenarnya ngga diproduksi oleh perusahaan aslinya (bagaimana caranya aku tahu? Terus baca post ini untuk mengetahuinya yah!), namun tiba-tiba saja ada dan dijual dengan harga yang ngga masuk akal pula. Kita ngga pernah tau apa saja yang ada di dalam produk tersebut yang bisa jadi berbahaya apabila diaplikasikan ke muka kita, dan maka itulah aku membuat post ini. Apabila ada yang harus dikoreksi/ditambahkan, kalian bisa tulis di komen ataupun mampir ke ask.fm aku (sekalian promosi).
Ciri-ciri Make-Up Palsu
1. Harga yang terlalu miring.
Yang paling kelihatan ketika ada make-up palsu adalah: harganya. Apalagi yang dijual produk-produk high-end seperti Chanel, Yves Saint Laurent, Dior, dan sebagainya. Kalau mengacu kepada gambar di atas, untuk produk bedak tabur Chanel setahu aku berkisar antara 700 ribuan. Lipstick Chanel sendiri antara 480 ribu hingga 600 ribuan, tergantung online shop-nya. Berikut range harga beberapa make-up, boleh koreksi kalau aku salah:
High-end products (Chanel, Anastasia Beverly Hills, Tom Ford, Charlotte Tilbury, Dior, Marc Jacobs, dsb.) = 300 ribuan - jutaan. Kadang ada yang 100 ribuan tapi lebih ke travel size atau testernya. Untuk travel size atau tester sendiri, aku sering menemukannya dalam bentuk sachet.
MAC, NARS, Too Faced, The Balm, Tarte, Lorac, Smashbox, Urban Decay, dsb. = Ratusan ribu, tapi ngga semahal high-end (dan ngga semurah drugstore, ya). Untuk lipstick sendiri biasanya sekitar 200-300 ribuan. Beberapa palette seperti The Balm ada yang 100ribuan (kecuali Urban Decay Naked series, Lorac Pro, dan Chocolate Bar biasanya sekitar 700-900 ribuan), dan beberapa travel size atau testernya sekitar 50 ribuan sampai 100 ribuan.
Milani, CoverGirl, Colourpop, ELF, LA Girl, Rimmel, Wet n Wild, NYX (store), Revlon (store), L'Oreal (store), dsb. = Puluhan ribu (di atas 50 ribu) hingga 200 ribuan, tergantung produknya. Kadang-kadang mereka disebut sebagai drugstore make-up.
Brush = Untuk brush dengan harga cukup mahal (350 ribuan sampai jutaan per brush dan jutaan per set) adalah MAC, Sigma, SUQQU, dan Artis. Untuk harga yang ngga terlalu mahal ataupun murah (150 - 200 ribuan per brush dan 250 - 500 ribuan per set) ada Morphe, Sedona Lace, dan Real Techniques. Untuk brush yang cukup affordable (75 - 100 ribuan per brush dan 200 - 300 ribuan per set) ada Masami Shouko, Tammia, ELF, Coastal Scent, dan BH Cosmetics. Untuk Beauty Blender (bukan yang micro mini) kisarannya 300 - 400 ribu. Dan, tentu saja ada lebih banyak brush seperti Wet n Wild atau Too Faced, tapi yang aku list hanya beberapa produk brush yang sering dijual.
2. Nomor urut, bukan nama.
Kalau kita jalan-jalan di mall dan tertarik pada sebuah produk seperti lipstick, biasanya di bagian bottom lipstick ada nomor atau nama produk, misalnya Revlon Super Lustrous Creme Rose Velvet atau Tom Ford Naked Coral. Di online shop yang jujur, biasanya mereka mencantumkan nomor (biasanya ngga urut, sesuai produk aslinya) dan nama masing-masing warna. Nama-nama tersebut ngga sekedar 'pink' atau 'coral' atau 'red' saja, tapi biasanya berbentuk frasa. Di online shop nakal, mereka biasanya hanya mencantumkan nomer urut seperti contoh di atas.
3. Bukan lini produknya.
Terkadang ada online shop yang 'nekat' menjual beberapa lini produk yang sama sekali ngga ada lini produk aslinya, seperti contoh di atas. Setahuku, Urban Decay tidak pernah mengeluarkan maskara ataupun eyeliner Naked 3, hanya ada eyeshadow palette saja. Lalu NYX tidak pernah mengeluarkan Matte Me, karena produk Matte Me dikeluarkan oleh Sleek.
Untuk mengetahui lini produk palsu, terlebih dahulu kamu harus cek di website mereka apakah benar ada lini tersebut atau tidak. Beberapa website resmi kosmetik:
Chanel / Yves Saint Laurent / Dior / Tom Ford / Charlotte Tilbury / Anastasia Beverly Hills / Hourglass / Marc Jacobs / Rouge Bunny Rouge
MAC / NARS / Too Faced / The Balm / Smashbox / Urban Decay / Tarte / Kat Von D
E.L.F / Colourpop / CoverGirl / LA Girl / Rimmel / NYX / Maybelline / L'Oreal / Milani
Dan masih banyak lagi sebenarnya, kalian bisa Google untuk cari website resmi mereka.
4. Swatch, design, smell, etc.
Kadang mereka mencantumkan swatch produk palsu mereka, tapi pasti ada perbedaan dengan swatch aslinya. Seperti contoh di atas yakni Etude House liptint, warna swatch aslinya biasanya tidak sekusam itu dan lebih 'berwarna'. Lalu dalam beberapa hal, design mereka kadang berbeda dengan yang asli. Design inilah yang cukup 'tricky', karena ngga semua orang hapal dengan design asli produk. Walaupun begitu, kalau dibandingkan langsung, akan terlihat perbedaannya.
Kemudian kalau kamu tidak beruntung dan membeli produk palsunya, biasanya ada bau-bau aneh atau rasa panas setelah di-apply ke bibir atau bagian muka yang lain. Kadang ada juga yang sama sekali tidak bisa dihapus. Untuk hal-hal ini lebih baik dicek dulu asli atau ngganya, dan kalau ketahuan palsu, lebih baik langsung dibuang saja. Kita ngga pernah tahu komposisi apa yang dimasukkan ke dalam kosmetik palsu dan apa dampaknya ke kulit kita.
Sebenarnya, masih banyak lagi ciri-ciri make-up palsu. Beberapa di atas adalah yang sering aku temukan baik di Facebook, Instagram, bahkan paid promote di Line. Akan sangat berbahaya sekali bagi orang-orang yang tidak terlalu mengerti make-up atau masih beginners dan membeli make-up tersebut. Kita sama sekali ngga tahu komposisi-komposisi dalam make-up palsu, dan takutnya akan memberikan efek yang buruk ke kulit kita. Akan sangat bagus sekali kalau sebelum membeli, baca dulu review-reviewnya di internet. Banyak, kok beauty bloggers yang ngga segan untuk share bagaimana bentuk produknya, baunya, harganya, bahkan toko di mana dia beli. Atau kalau mau lebih aman lagi, langsung saja ke counter aslinya. Cek di Instagram resmi mereka, tanyakan lewat private chat untuk mengetahui di mana counter-counter asli terdekat. Mungkin memang akan sedikit lebih mahal daripada beli di internet, tapi akan sangat worth-it apabila make-up itu memang asli dan tidak merusak wajah kamu.
See you in the next post!
Ciri-ciri Make-Up Palsu
1. Harga yang terlalu miring.
![]() |
Credits : FAKE COSMETICS ALERT!! @ Facebook |
Yang paling kelihatan ketika ada make-up palsu adalah: harganya. Apalagi yang dijual produk-produk high-end seperti Chanel, Yves Saint Laurent, Dior, dan sebagainya. Kalau mengacu kepada gambar di atas, untuk produk bedak tabur Chanel setahu aku berkisar antara 700 ribuan. Lipstick Chanel sendiri antara 480 ribu hingga 600 ribuan, tergantung online shop-nya. Berikut range harga beberapa make-up, boleh koreksi kalau aku salah:
High-end products (Chanel, Anastasia Beverly Hills, Tom Ford, Charlotte Tilbury, Dior, Marc Jacobs, dsb.) = 300 ribuan - jutaan. Kadang ada yang 100 ribuan tapi lebih ke travel size atau testernya. Untuk travel size atau tester sendiri, aku sering menemukannya dalam bentuk sachet.
MAC, NARS, Too Faced, The Balm, Tarte, Lorac, Smashbox, Urban Decay, dsb. = Ratusan ribu, tapi ngga semahal high-end (dan ngga semurah drugstore, ya). Untuk lipstick sendiri biasanya sekitar 200-300 ribuan. Beberapa palette seperti The Balm ada yang 100ribuan (kecuali Urban Decay Naked series, Lorac Pro, dan Chocolate Bar biasanya sekitar 700-900 ribuan), dan beberapa travel size atau testernya sekitar 50 ribuan sampai 100 ribuan.
Milani, CoverGirl, Colourpop, ELF, LA Girl, Rimmel, Wet n Wild, NYX (store), Revlon (store), L'Oreal (store), dsb. = Puluhan ribu (di atas 50 ribu) hingga 200 ribuan, tergantung produknya. Kadang-kadang mereka disebut sebagai drugstore make-up.
Brush = Untuk brush dengan harga cukup mahal (350 ribuan sampai jutaan per brush dan jutaan per set) adalah MAC, Sigma, SUQQU, dan Artis. Untuk harga yang ngga terlalu mahal ataupun murah (150 - 200 ribuan per brush dan 250 - 500 ribuan per set) ada Morphe, Sedona Lace, dan Real Techniques. Untuk brush yang cukup affordable (75 - 100 ribuan per brush dan 200 - 300 ribuan per set) ada Masami Shouko, Tammia, ELF, Coastal Scent, dan BH Cosmetics. Untuk Beauty Blender (bukan yang micro mini) kisarannya 300 - 400 ribu. Dan, tentu saja ada lebih banyak brush seperti Wet n Wild atau Too Faced, tapi yang aku list hanya beberapa produk brush yang sering dijual.
2. Nomor urut, bukan nama.
![]() |
Credits : FAKE COSMETICS ALERT!! @ Facebook |
Kalau kita jalan-jalan di mall dan tertarik pada sebuah produk seperti lipstick, biasanya di bagian bottom lipstick ada nomor atau nama produk, misalnya Revlon Super Lustrous Creme Rose Velvet atau Tom Ford Naked Coral. Di online shop yang jujur, biasanya mereka mencantumkan nomor (biasanya ngga urut, sesuai produk aslinya) dan nama masing-masing warna. Nama-nama tersebut ngga sekedar 'pink' atau 'coral' atau 'red' saja, tapi biasanya berbentuk frasa. Di online shop nakal, mereka biasanya hanya mencantumkan nomer urut seperti contoh di atas.
3. Bukan lini produknya.
![]() |
Credits : FAKE COSMETICS ALERT!! @ Facebook |
Untuk mengetahui lini produk palsu, terlebih dahulu kamu harus cek di website mereka apakah benar ada lini tersebut atau tidak. Beberapa website resmi kosmetik:
Chanel / Yves Saint Laurent / Dior / Tom Ford / Charlotte Tilbury / Anastasia Beverly Hills / Hourglass / Marc Jacobs / Rouge Bunny Rouge
MAC / NARS / Too Faced / The Balm / Smashbox / Urban Decay / Tarte / Kat Von D
E.L.F / Colourpop / CoverGirl / LA Girl / Rimmel / NYX / Maybelline / L'Oreal / Milani
Dan masih banyak lagi sebenarnya, kalian bisa Google untuk cari website resmi mereka.
4. Swatch, design, smell, etc.
![]() |
Credits : FAKE COSMETICS ALERT!! @ Facebook |
Kadang mereka mencantumkan swatch produk palsu mereka, tapi pasti ada perbedaan dengan swatch aslinya. Seperti contoh di atas yakni Etude House liptint, warna swatch aslinya biasanya tidak sekusam itu dan lebih 'berwarna'. Lalu dalam beberapa hal, design mereka kadang berbeda dengan yang asli. Design inilah yang cukup 'tricky', karena ngga semua orang hapal dengan design asli produk. Walaupun begitu, kalau dibandingkan langsung, akan terlihat perbedaannya.
Kemudian kalau kamu tidak beruntung dan membeli produk palsunya, biasanya ada bau-bau aneh atau rasa panas setelah di-apply ke bibir atau bagian muka yang lain. Kadang ada juga yang sama sekali tidak bisa dihapus. Untuk hal-hal ini lebih baik dicek dulu asli atau ngganya, dan kalau ketahuan palsu, lebih baik langsung dibuang saja. Kita ngga pernah tahu komposisi apa yang dimasukkan ke dalam kosmetik palsu dan apa dampaknya ke kulit kita.
Sebenarnya, masih banyak lagi ciri-ciri make-up palsu. Beberapa di atas adalah yang sering aku temukan baik di Facebook, Instagram, bahkan paid promote di Line. Akan sangat berbahaya sekali bagi orang-orang yang tidak terlalu mengerti make-up atau masih beginners dan membeli make-up tersebut. Kita sama sekali ngga tahu komposisi-komposisi dalam make-up palsu, dan takutnya akan memberikan efek yang buruk ke kulit kita. Akan sangat bagus sekali kalau sebelum membeli, baca dulu review-reviewnya di internet. Banyak, kok beauty bloggers yang ngga segan untuk share bagaimana bentuk produknya, baunya, harganya, bahkan toko di mana dia beli. Atau kalau mau lebih aman lagi, langsung saja ke counter aslinya. Cek di Instagram resmi mereka, tanyakan lewat private chat untuk mengetahui di mana counter-counter asli terdekat. Mungkin memang akan sedikit lebih mahal daripada beli di internet, tapi akan sangat worth-it apabila make-up itu memang asli dan tidak merusak wajah kamu.
See you in the next post!
No comments:
Post a Comment